Mengenal apa itu chassis dynamometer
20.38Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai chassis dynamometer, sebelumnya mari kita bahas dahulu apa itu dynamometer. Dynamometer adalah alat yang diterapkan untuk mengukur besar kekuatan dan torsi optimal dari suatu motor pada putaran mesin (Rpm) tertentu. Dari hasil yang didapatkan karenanya dikenal apakah situasi mesin masih layak dengan spesifikasi atau tidak. Sekiranya situasi mesin tidak baik karenanya diberikan perlakuan pada mesin supaya hasil yang didapatkan lebih baik. Dynamometer memiliki berbagai macam jenis mulai engine dynamometer, transmisi dynamometer, chassis dynamometer, dsb. Dynamometer juga diterapkan untuk mesin modifikasi seperti untuk balapan dan lainnya. Dengan dynamometer, didapatkan informasi pada dikala Rpm berapa ditempuh kekuatan dan torsi optimal sehingga didapatkan situasi tepat bagi mesin hal yang demikian. Dynamometer juga mengukur emisi gas buang serta perbandingan bahan bakar dan udara (Air Fuel ratio) pada mesin.
Dynamometer terbagi 2 diantaranya :
1. Engine dynamometer (mengukur kekuatan dan torsi melalui Flywheel mesin/ Engine stand)
2. Chassis Dynamometer(mengukur kekuatan dan torsi mesin melalui axle roda atau ban kendaraan yang bertumpu pada roller dynamometer dengan situasi chassis dan mesin lengkap terpasang seluruhnya.
Pada pembahasan kali ini, kita akan konsentrasi membahas mengenai Chassis Dynamometer!
Chassis Dynamometer adalah alat pengujian yang diterapkan untuk mengukur kekuatan dan torsi optimal dari mesin dalam situasi mesin dan chassis kendaraan telah terpasang seluruhnya. Jadi hasil dari pengevaluasian pada alat ini dapat menampakkan kekuatan dan torsi yang didapatkan sama dengan hasil yang didapatkan pada dikala kendaraan berjalan. Jadi diibaratkan lantai dynamometer sebagai jalan raya dan hasil yang didapatkan dari chassis dynamometer tidak jauh berbeda / relatif sama dengan situasi realnya. Alat ini sungguh-sungguh jauh berbeda dari engine dynamometer. Hasil yang didapatkan chassis dynamometer adalah situasi kendaraan dengan bobot, sedangkan hasil dari engine dynamometer adalah situasi mesin saja atau kekuatan dan torsi mesin tanpa bobot.
Berdasarkan sistem kerjanya, Chassis Dynamometer terbagi 2 variasi diantaranya:
a. Axle dynamometer
Pada pengujian dengan menerapkan Axle Dynamometer, masing-masing Axle atau as roda kendaraan dikaitkan ke alat chassis dynamometer sebagai input dari pengujian kekuatan dan torsi yang dihasilkan.
b. On Wheel Dynamometer
Pada pengujian dengan menerapkan on wheel dynamometer, kendaraan berada diatas roda dengan masin-masing roda berada diatas roller dynamometer
Chassis Dynamometer umumnya diterapkan pada kendaraan roda 2 ataupun roda 4. Jarang diterapkan pada workshop pengujian, ataupun bengkel motor yang khusus dalam pengujian kendaraan. Jarang diterapkan untuk menguji kendaraan beroda empat ataupun motor untuk balapan ataupun kendaraan yang diterapkan sebagai pengujian, seperti memberi perlakuan untuk menghemat bahan bakar, mengurangi emisis gas buang dan lain sebagainya. Jadi semua perlakuan yang diberikan pada kendaraan akan dikenal kesudahannya dari alat, apakah perlakuan hal yang demikian memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak.
Prinsip kerja pada alat ini sungguh-sungguh simpel adalah input data dihasilkan dari axle roda yang disambungkan dengan alat chassis dynamometer atau dari roda yang bertumpu pada roller pengujian. Saat roda atau axle berputar, data pengujian akan ditampilkan pada display monitor dynamometer.
Kelebihan :
1. Dapat mengenal situasi mesin mulai dari kekuatan, torsi, emisi bahan bakar, perbandingan bahan bakar dan lainnya
2. Memudahkan dalam settingan pengapian dan bahan bakar untuk menempuh peforma yang tepat
3. Data tampilan atau interface yang mempermudah dalam pembacaan hasil pengujian
4. Menghemat biaya, sebab dapat mengenal modifikasi yang dilakukan apakah memberikan hasil peforma yang lebih baik atau tidak.
Sumber : Dynamometerindonesia