Chassis Dynamometer Sebagai Alat Uji Kendaraan
18.35Dynamometer ialah alat yang diterapkan untuk menilai besar kekuatan dan torsi optimal dari suatu motor pada putaran mesin (Rpm) tertentu. dynamometer ada sebagian ragam, ada chassis dynamometer, engine dynamometer, transmission dynamometer. Dari hasil yang diperoleh karenanya dikenal apakah keadaan mesin masih cocok dengan spesifikasi atau tak. Jikalau keadaan mesin tak baik karenanya diberikan perlakuan pada mesin supaya hasil yang diperoleh lebih bagus.
Dynamometer juga diterapkan untuk mesin modifikasi seperti untuk balapan dan lainnya. Dengan dynamometer, didapat kabar pada ketika Rpm berapa ditempuh kekuatan dan torsi optimal sehingga diperoleh keadaan tepat bagi mesin hal yang demikian. Dynamometer juga menilai emisi gas membuang serta perbandingan bahan bakar dan udara (Air Fuel ratio) pada mesin.
Dynamometer terbagi 2 diantaranya :
Engine dynamometer(menilai kekuatan dan torsi via Flywheel mesin/ Engine stand)
Chassis Dynamometer(menilai kekuatan dan torsi mesin via axle roda atau ban kendaraan yang bergantung pada roller dynamometerdengan keadaan chassis dan mesin komplit terpasang seluruhnya.
Chassis Dynamometer ialah alat pengujian yang diterapkan untuk menilai kekuatan dan torsi optimal dari mesin dalam situasi mesin dan chassis kendaraan telah terpasang seluruhnya. Jadi hasil dari pengevaluasian pada alat ini bisa menonjolkan kekuatan dan torsi yang diperoleh sama dengan hasil yang diperoleh pada ketika kendaraan berjalan. Jadi diibaratkan lantai dynamometer sebagai jalan raya dan hasil yang didapat dari chassis dynamometer tak jauh berbeda / relatif sama dengan keadaan realnya. Alat ini betul-betul jauh berbeda dari engine dynamometer. Hasil yang didapat chassis dynamometer ialah keadaan kendaraan dengan muatan, padahal hasil dari engine dynamometer ialah keadaan mesin saja atau kekuatan dan torsi mesin tanpa muatan.
Menurut sistem kerjanya, Chassis Dynamometer terbagi 2 ragam diantaranya:
Axle dynamometer
Pada pengujian dengan memakai Axle Dynamometer, masing-masing Axle atau as roda kendaraan dikaitkan ke alat chassis dynamometer sebagai input dari pengujian kekuatan dan torsi yang diciptakan.
Chassis Dynamometer
On Wheel Dynamometer
Pada pengujian dengan memakai on wheel dynamometer, kendaraan berada diatas roda dengan masin-masing roda berada diatas roller dynamometer
chassis dynamometer
Chassis Dynamometer lazimnya diterapkan pada kendaraan roda 2 ataupun roda 4. Kerap diterapkan pada workshop pengujian, maupun bengkel motor yang khusus dalam pengujian kendaraan. Kerap diterapkan untuk menguji kendaraan beroda empat ataupun motor untuk balapan ataupun kendaraan yang diterapkan sebagai pengujian, seperti memberi perlakuan untuk menghemat bahan bakar, mengurangi emisis gas membuang dan lain sebagainya. Jadi segala perlakuan yang dikasih pada kendaraan akan dikenal alhasil dari alat, apakah perlakuan hal yang demikian memberikan pengaruh yang signifikan atau tak.
Prinsip kerja pada alat ini betul-betul simpel yakni input data diciptakan dari axle roda yang disambungkan dengan alat chassis dynamometer atau dari roda yang bergantung pada roller pengujian. Ketika roda atau axle berputar, data pengujian akan ditampilkan pada display monitor dynamometer.
Kelebihan :
Bisa mengenal keadaan mesin mulai dari kekuatan, torsi, emisi bahan bakar, perbandingan bahan bakar dan lainnya
Mempermudah dalam settingan pengapian dan bahan bakar untuk menempuh peforma yang tepat
Data tampilan atau interface yang mempermudah dalam pembacaan hasil pengujian
Menghemat tarif, sebab bisa mengenal modifikasi yang dijalankan apakah memberikan hasil peforma yang lebih bagus atau tak.
Kiat Perawatan Chassis Dynamometer
apa saja perawatan yang semestinya dijalankan pada chassis dynamometer :
Pemeliharaan ruangan
Pemeliharaan ruangan meliputi pada kebersihan ruangan bagus sebelum ataupun setelah pengujian. sebab dalam ruang pengujian pasti tak terlepas dari hal hal seperti oli, bahan bakar dan yang lainnya. kalau pemeliharaan ruangan tak bagus, karenanya kecuali memberi pengaruh keadaan ruangan, alat uji juga memberi pengaruh keselamatan.
Pemeliharaan alat
Meliputi pada kebersihan alat dan penerapan alat pada ketika cara kerja pengujian.
Kebersihan alat uji
Sebab chassis dynamometer komponennya didominasi oleh besi, pelat baja atau sebagainya yang mengandung faktor karatan kalau tak dirawat atau dibersihkan, sehingga nantinya akan memperpendek usia penerapan alat uji. Untuk itu perlu dijalankan perawatan terprogram pada alat uji hal yang demikian.
Pemeliharaan alat uji
Dalam menjalankan pengujian kendaraan, hendaknya menjalankan cocok dengan prosedur yang sudah ditentukan. Sebab satu kelalaian bisa menyebabkan permasalahan yang lebih besar. Figur perilaku yang bisa menyebabkan permasalahan dalam pengujian yakni menjalankan pengereman pada roda kendaraan pada ketika kendaraan menjalankan pengujian atua roller dynamometer masih berputar. Selain ini tak boleh dijalankan sebab bisa menyebabkan terjadinya error atau kerusakan pada alat uji. Jadi pada ketika kendaraan sudah menempuh RPM optimal dan data pengujian sudah didapat, karenanya biarkan kendaraan stop dengan sendirinya tanpa adanya bantuan dari pengereman.
dan juga pengecekan keamanan sebelum pengujian kendaraan seperti keadaan sabuk pengaman untuk kendaraan, metode pendinginan pada ketika pengujian dan lainnya. Tenaga itu juga terdapat sebagian hal yang perlu dilihat dan semestinya dijalankan yang bisa diperhatikan dari buku tanda pengguanan alat uji.
Itulah kiat atau sebagian hal dalam menjalankan perawatan pada chassis dynamometer, meski nampak remeh tapi kalau dikesampingkan akan mengakibatkan permasalahan dan mengeluarkan tarif yang tinggi dalam koreksinya.
Parameter Hasil Pengujian Chassis Dynamometer
Dalam pengujian chassis dynamometer, ada sebagian output atau parameter yang didapatkan untuk mengenal keadaan dari kendaraan pengujian hal yang demikian. parameter – parameter tersbut dihasilkan sebagai rujukan atau hasil dari pengujian. ada sebagian parameter dalam pengujian chassis dynamometer , diantaranya :
Tenaga
Tenaga atau yang lebih kerap diketahui dengan power ialah daya yang diciptakan oleh kendaraan untuk menempuh kecepatan tertingginya atau daya yang diperlukan untuk menempuh top speed kendaraan hal yang demikian. kian besar kekuatan yang diciptakan oleh kendaraan karenanya top speed yang diciptakan oleh kendaraan akan kian besar juga. satuan kekuatan yakni HP (Horse Power) atau dapat juga Kw (Kilo Watt). Dengan pengujian chassis dynamometer, bisa dikenal berapa kekuatan yang diciptakan oleh kendaraan standar dan juga mengenal seberapa besar peningkatan power pada kendaraan yang sudah dimodifikasi dari situasi standarnya.
Torsi
Jikalau torsi yakni daya yang diperlukan oleh kendaraan dari situasi membisu hingga kendaraan bergerak. Lebih kerap diketahui dengan akselerasi, jadi torsi yakni daya permulaan dari kendaraan. Torsi yang besar akan menjadikan akselerasi yang tinggi, jadi torsi kendaraan yang besar akan dengan betul-betul gampang untuk menempuh kecepatan dari 0 – 100 km/jam cuma dalam sebagian detik saja. Satuan torsi yakni Nm (Newton Meter).
RPM
RPM / Revolutions per minute ialah satuan kecepatan yang diterapkan untuk menyuarakan kecepatan perputaran kepada sebuah sebuah sumbu. Jadi RPM pada kendaraan menonjolkan berapa putaran crankshaft dalam satu menit.tinggi RPM diterapkan untuk mengenal pada RPM berapa kendaraan menempuh kekuatan dan torsi optimal kendaraan.
AFR
Ratio Air Fuel Ratio (AFR) atau perbandingan campuran bahan bakar dan udara. AFR Ratio bermanfaat untuk mengenal apakah kwalitas campuran bahan bakar dan udara telah baik atau tak. Jikalau campurannya kurus karenanya daya yang diciptakan akan berkurang dan kadang kala akan menyebabkan detonasi atau ngelitik yang dikarenakan cara kerja pembakaran tak baik. Jikalau kalau campuran terlalu kaya karenanya akan meyebabkan kendaraan menjadi lebih boros, hasil pembakaran tak total sebab terdapat sisa pembakaran. Untuk itu perbandingan campuran bahan bakar dan udara semestinya tepat atau ideal.
Itulah sebagian parameter yang bisa dikenal dengan menjalankan pengujian kendaraan dengan memakai chassis dynamometer.
Sumber : Dynamometerindonesia