No Telp. +62-21 29563045 | Email : sales@testindo.com

Kesalahan Yang Sering Terjadi Dalam Pengujian Chassis Dynamometer

chassis dynamometer

Pada saat melakukan pengujian chassis dynamometer, pastinya terdapat kekeliruan dalam pengujian baik dalam proses maupun hasil pengujian. Untuk meminimalisir terjadinya kekeliruan, dalam proses pengujian sepatutnya dilaksanakan oleh operator dibidangnya serta kinerja alat uji chassis dynamometer yang memadai. Elemen Kesalahan pengujian yang kerap dilaksanakan atau kerap diperhatikan antara lain ;

1. Elemen kendaraan

Elemen kendaraan meliputi pada situasi kendaraan baik mesin maupun komponen lainnya. Kali kita lihat video yang menonjolkan kegagalan dalam pengujian dynamometer, ada mesinnya yang hancur, mesin menjadi bermasalah setelah pengujian, ban gembos dan masih banyak hal lainnya.

a. Kesalahan pada mesin umumnya terjadi karena mesin kendaraan yang diuji dimodifikasi sedemikian rupa tanpa mengamati efek sampingnya. Modifikasi mesin dilaksanakan untuk meningkatkan tenaga, tapi sekali-sekali modifikasi dilaksanakan secara signifikan cuma pada satu komponen saja, sehingga terjadi ketidakseimbangan dan itu menyebabkan mesin kendaraan jebol atau rusak pada saat pengujian. Sebab dalam pengujian dynamometer, kendaraan akan berada pada Rpm tertinggi atau mmencapai limit dan itu memerlukan waktu yang agak lama, sedangkan untuk kendaraan dengan modifikasi mesin cuma pada satu komponen tanpa memastikan komponen lain umumnya cuma untuk balap jarak dekat atau butuh akselerasi tinggi, apabila diaplikasikan dengan kecepatan tinggi maka mesin kendaraan akan jebol. Meskipun untuk mesin spesifikasi standar atau modifikasi normal terjadi kerusakan karena mesinnya memang terjadi masalah atau trouble

b. ban gembos dikarenakan ban tersebut telah aus atau karena panas yang berlebihan karena friksi dengan roller dynamometer yang juga bisa disebabkan karena sistem pendinginan untuk kendaraan yang kurang memadai.

2. Elemen keamanan

kekeliruan yang kerap terjadi  adalah karena tak eratnya sabuk pengaman penahan kendaraan uji, sehingga menyebabkan kendaraan uji menjadi tak terkendali dan crash. Untuk itu diperlukan pengecekan kembali sebelum dilaksanakan pengujian. Untuk pengujian kendaraan yang mempunyai tenaga besar hendaknya dilaksanakan penambahan sabuk penahan kendaraan untuk meminimalisir terjadinya kegagalan pengujian.

3. Elemen hasil pengujian

Umumnya disebabkan karena kekeliruan input data sebelum pengujian sehingga akan mempengaruhi kecermatan hasil pengujian. Ada juga disebabkan karena kalibrasi atau settingan pertama kali untuk chassis dynamometer, karena ada kasus seperti ini yang mengakibatkan pembacaan skor untuk top speed akurat kecuali itu error dikarenakan hal tersebut.

Sumber : Dynamometerindonesia

Promosi Testindo Promosi Testindo Author

Ads

Ads
Banner

Popular Posts